Langsung ke konten utama

KARENA SESUATU YANG PERGI, MESKIPUN KEMBALI IA TAK AKAN PERNAH SAMA LAGI


Malamnya di Bukit Moko yang hanya dengan sedikit penerangan cahaya agar terlihat betapa indahnya kota Bandung yang membuat mata manja dengan jutaan cahaya – cahaya lampu. Hembusan angin yang membuatku kedinginan. Gigi – gigi yang ikut menari kedinginan. Tangannya yang begitu hangat menggosok – gosokan ke tanganku yang kedinginan ini.

Masih terbayang wajahnya dengan badan tinggi berisi nya. Punggung datarnya yang membuat aku ingin memeluknya. Mata yang begitu tajam. Hidung mancungnya. Bibir manisnya yang pernah memberikan senyuman terbaiknya dan pipi cubbynya yang memberikan sentuhan terakhir pada wajahnya. Candaan  yang kita buat serta wajah marahnya. Semuanya masih menari - nari dikepalaku. Dan begitu berat untukku menghapus semuanya.

Aku berkaca pada cermin yang memantulkan wajahku yang begitu lesu seharian menangis. Aku duduk didepan kelas disamping teman – teman yang begitu menghawatirkanku. Mereka yang, melihat wajahku yang sedang patah hati, tak semangat, kosong, dan tak bercahaya seperti biasanya. Sakit. Patah  hati. Gondok. Itu yang aku rasakan sekarang.

Aku bersyukur masih mempunyai sahabat yang begitu peduli, tau watakku yang begitu keras. Begitu butanya aku, sehingga aku nethink terhadap mereka. Tapi, dengan kepedulian sahabat-sahabatku itu mereka berkorban mencari tau lebih banyak tentang lelaki itu dengan meninggalkanku sendiri dikamar dan berbohong untuk pergi malam - malam dengan hanya menggunakan pakaian tidur dan sandal jepit.
Mungkn sekarang Aku hanya ingin berpesan, jangan pernah menyesal karena kamu sudah memperlakukan aku seperti ini. Aku sudah begitu sabar. Saat kamu menyia – nyiakan aku, kamu akan tau, betapa selama ini kamu melakukan kebodohan terbesar. Aku doakan semoga kamu cepat sadar dan sangat menyesal melihat aku kelak berdampingan dengan pria yang lebih baik darimu. Akan ku jadikan semua ini pembelajaran kedepan nya.


Don’t cry because it’s over. Smile because it happened.

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Fluida Statis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah      Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan  Fluida.Cairan adalah salah satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak partikelnya lebih merenggang karena gaya interaksi antar partikelnya lemah. Gas juga merupakan fluida yang interaksi antar partikelnya sangat lemah sehingga diabaikan. Dengan demikian kerapatannya akan lebih kecil. Karena itu, fluida dapat ditinjau sebagai sistem partikel dan kita dapat menelaah sifatnya dengan menggunakan konsep mekanika partikel. Apabila fluida mengalami gaya geser maka akan siap untuk mengalir. Jika kita mengamati fluida statis misalnya di air tempayan. Berdasarkan uraian diatas, maka pada makalah ini akan dibahas mengenai fluida statis. 1.2 Perumusan Masalah       Dalam penyusunan makalah ini penulis mencoba mengidentifikasi  beberapa pertanyaan yang akan dijadikan bahan dalam penyusunan dan penyelesaian makalah. Diantaranya yaitu : 1. Apa pengerti

resensi novel 5cm

Unsur-unsur Resensi 1. Judul resensi : 5 cm 2. Identitas buku a. judul buku : 5 cm b. pengarang : Donny Dhirgantoro c. penerbit : T.Grasindo d. tahun penerbit : November 2007 e. tebal buku : 381 halaman f. harga buku : Rp. - Kepengarangan a. latar belakang Donny Dhirgantoro lahir di Jakarta 27 Oktober 1978. Sulung dari empat bersaudara ini menghabiskan seluruh waktu kecilnya hingga besar di Jakarta. Menyelesaikan masa-masa putih abu-abu di SMU 6 Jakarta, sekolah yang sampai saat ini masih dibanggakan karena kenangan-kenangan yang menyenangkan dan tak terlupakan. Kegemaran menulis dan membaca sudah ada semenjak mulai bisa menulis dan membaca, konon hal ini akibat sang Papa meletakkan banyak buku disekitar ari-ari putra sulungnya. Selepas SMU, ia melanjutkan studi di STIE Perbanas Jakarta dan ikut aktif dalam segala kegiatan kampus. Pengalaman gagal mendapatkan beasiswa pada salah satu kegiatan pelatihan kampus tidak membuatnya putus asa, tetapi pada tahun be